
Benarkah kita tidak perlu terlalu kawatir terkait perubahan iklim di bumi? Nyatanya perubahan iklim dapat mempengaruhi kondisi Kesehatan kita. Apalagi bagi yang bekerja di area ruang terbuka. Mengapa begitu ?
Tahun 1800-an, dimulainya perkembangan industri, perubahan iklim terjadi secara dramatis terutama dikarenakan oleh aktivitas manusia melalui penggunaan bahan bakar fosil seperti minyak dan gas, serta batu bara. Pembakaran dengan menggunakan bahan bakar fosil ini menghasilkan emisi gas rumah kaca seperti karbon dioksida dan metana yang kemudian berwujud sebagai selimut yang melilit bumi, menghasilkan panas dan menaikan suhu bumi.
Dampak perubahan iklim dirasakan di tempat kerja karena interaksi sehari-hari antara kesehatan personal, lingkungan kerja dan aktivitas pekerjaan. Risiko terbesar dari perubahan iklim ini adalah adanya tekanan panas. tekanan panas/heat stress didefinisikan sebagai pajanan panas yang diterima melebihi apa yang dapat ditoleransi tubuh tanpa mengalami gangguan fisiologis (ILO). Sedangkan NIOSH mendefinisikan tekanan panas sebagai beban panas yang diterima individu sebagai akibat dari kombinasi panas metabolik, panas dari lingkungan kerja, dan pakaian yang dikenakan, yang menyebabkan penyimpanan panas dalam tubuh. Total tekanan panas manusia adalah akumulasi pajanan panas dari lingkungan dan panas metabolisme tubuh. Dengan demikian selain dari lingkungan, tekanan panas dapat berasal dari dalam tubuh akibat aktivitas fisik.
Efek kesehatan akibat pajanan panas pada seseorang dapat berupa gangguan fungsi organ tertentu dan heat related illness atau gangguan terkait panas, seperti kram, kelelahan, pingsan dan stroke (Lundgren et al, 2013). Gangguan kesehatan seperti kram, kelelahan, pingsan dan stroke merupakan efek akut dari pajanan tekanan panas yang berkait dengan suhu tubuh diatas temperatur normal 36.8 – 37.2°C serta kurangnya penggantian cairan tubuh/dehidrasi. Selain efek langsung terhadap kesehatan, pajanan panas dapat menyebabkan efek tidak langsung yaitu kecelakaan kerja. Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa pajanan panas dapat menyebabkan kecelakaan kerja pada pekerja di industri baja dan petani (DRH, 2023).
Penulis: I Gede Yuda Marta Diputra, 2024.